Sore itu (16 Agustus 2011), 8 orang tim safari ramadhan SMAN 1 OT bersiap2 berangkat menuju Desa Mungkin. Sekitar pukul 16.00 dengan mengendarai sepeda moto rombongan berangkat dipimpin oleh komadan pasukan "Pak Darwin". Dengan penuh semangat mereka terus menyusuri jalan berbatu penuh debu dan lubang.
Perjuangan memang perlu pengorbanan. di suatu tanjakan rantai motor pak Darwin putus, sejenak tim sempat panik. dengan peralatan seadanya, dibantu beberapa orang siswa (Pendi cs) alhamdulillah bisa teratasi. perjalanan pun di lanjutkan. Kini giliran Pak Malik yang diuji kesabarannya, di suatu tikungan standar motor terganjal batu. akhirnya dua anggota rombongan pun terlempar ke tanah. Dengan cepat mereka berusaha bangkit dan mengejar ketertinggalan, tapi baut tangga copot tinggal satu bersisa. Dengan penuh harap mereka mencoba mencari jalan keluar. Pertolongan Allah pun datang, sebuah truk lewat, dengan bantuan sang sopir akhirnya motor bisa dipakai lagi.
Sesampai di Mungkin, tim langsung berbuka puasa di rumah pak Umar (Guru satap Mungkin), setelah makan tim menuju masjid. Sungguh mengesankan shalat tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat selesai dalam waktu setengah jam lebih.. selesai tarawih tim diberikan kesempatan oleh pengurus masjid. Kegiatan dimulai dengan kata2 pengantar dari Pak Malik mewakili guru pendamping dan dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh seorang siswa "Anto". aAcara pun diakhiri dengan makan sagu. mantaaaaaaaaaaaap...
Sekitar pukul 22.30 tim pulang meninggalkan desa mungkin. perjalanan pulang cukup berkesan. satu jam perjalanan tidak kejadian yang berarti. tiba2 per standar motor pak Malik patah. alamat terlambat lagi. di tengah malam yang gelap gulita, tanpa cahaya, dibarengi suara kodok dan binatang hutan suasana menjadi menegangkan. Tim yang lain sudah duluan, teriakan pun tak terdengar, namun dalam kondisi seperti itupun masih bisa berpikir rasional. Tak ada rotan akar pun jadi. standar pun diikat dengan kulit kayu seadanya. Kekompakan memang nampak disini anggota tim yang lain pun berhenti menanti kedatangan yang tertinggal. Akhirnya standar motor pun diikat dengan karet. Perjalanan dilanjutkan. Tepat tengah malam tim sampai kembali di Pelita. semoga perjalanan ini membawa manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar