Jumat, 14 Oktober 2011

PENGURUS OSIS DILANTIK

Seusai upacara bendera (senin, 11/10) Bapak Kepala SMAN 1 Orong Telu melantik pengurus OSIS masa bakti 2011/2012. Robi (Ketua) memberikan komando kepada semua pengurus untuk mengambil tempat yang telah ditentukan. arisan tampak rapi. Setelah memberikan laporan bahwa siap dilantik, acara selanjutnya pembacaan SK, lalu pelantikan oleh Bapak Kasek. Saat Bendera OSIS diserahkan ke ketua OSIS oleh Kasek, tepuk tangan memeriahkan suasana. Dalam sambutannya, Pak Nur (Kasek) memberikan wejangan agar pengurus OSIS terpilih bersemangat dalam bekerja membantu pihak sekolah untuk memajukan sekolah tercinta ini. Acara pun diakhiri dg menyayikan lagi bagimu negeri sebagai bentuk kesanggupan OSIS untuk mengabdikan diri pada negeri tercinta.
Saat ditanya disela-sela jam ngajarnya, pak Aji (sapaan akrab pak H. Abdul Jabar S.Ag) selaku Wakasek Kesiswaan mengatakan bahwa "ini adalah pelantikan OSIS yang pertama kali karena memang ini OSIS angkatan pertama". Sementara itu, Pak Malik Almusuki (pembina OSIS) mengungkapkan bahwa "membina OSIS angkatan pertama ini memerlukan pikiran ekstra karena pengurus OSIS yang terpilih semuanya belum mempunyai pengalaman dalam berorganisasi khususnya OSIS, OSIS menjadi barang baru bagi siswa di sini, tetapi ini bukanlah masalah karena saya yakin mereka punya kemampuan untuk itu".
"kami mohon doa dan dukungan semua pihak" tambahnya dengan senyum optimis.
selamat kepada pengurus OSIS yang terpilih semoga bisa mengemban amanah dengan profesional dan penuh tanggung jawab..








FASILITAS KURANG BUKAN HALANGAN

Sebagai sekolah baru, SMAN 1 ORONG TELU masih memiliki fasilitas yang kurang memadai. Sampai di tahun yang ke-4 ini , SMAN 1 OT sudah mempunyai 2 unit komputer, 2 unit notebook, 1 unit LCD, 1 unit soundsystem dan sebuah mesin deasel. tapi sayangnya untuk proses pembelajaran hanya memiliki ruang 3 ruang kelas untuk belajar, dan satu ruang kantor yang tergabung dalamnya ruang Kasek, guru, BK, dan TU. Jika menilik kondisi dalam ruangan sungguh menyedihkan, lantai masih berdebu (keramik mimpi kali ye..), tanpa plapon, meja dan kursi kondisi rusak ringan sampai parah). Fasilitas sekolah memang serba kurang. laboratorium masih sebatas mimpi.
Namun, keterbatasan sarana dan prasarana tidak menjadikan kami surut dalam berjuang. kami terus berusaha mendidik siswa dengan fasilitas seadanya. Misalnya, Olahraga. Walaupun tidak ada matras, karung berisi jerami pun jadi andalan. Kami berharap semoga pemerintah negeri ini memperhatikan kondisi sekolah-sekolah yang ada dipelosok kalau memang benar2 mau memajukan kualitas pendidikan karna majunya suatu negara tidak dilihat di kota saja.